“Ini tugas kita bersama. Sebagai duta-duta bela negara, saudara bertanggung jawab untuk menjaga keutuhan NKRI selamanya. Kobarkan terus di dada kalian NKRI dan Pancasila harga mati,” kata Menhan.
Menurut Ryamizard, Indonesia telah selesai dengan dasar negara. Dia mengajak masyarakat Papua untuk memperkuat pesatuan, menyongsong masa depan dengan penuh harapan agar bangsa Indonesia tetap maju.
“Kita sudah selesai kalau bicara pondasi bangsa, falsafah bangsa dan NKRI. Sekarang saatnya kita berpikir ke depan. Mari kita rapatkan barisan dan perkuat persatuan serta menatap masa depan yang penuh harapan, dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, supaya bangsa ini tetap maju, bangsa ini tetap ada sepanjang zaman,” paparnya.
Dalam era globalisasi ini, Ryamizard juga mengingatkan untuk memperkuat identitas bangsa.
“Dalam persaingan era globalisasi baru saat ini, yang kuat identitas dan persatuan nasionalnya akan keluar jadi pemenang, sementara yang kalah akan jadi pecundang dan akan terus dieksploitir kekayaan alamnya. Jadi, tidak ada pilihan lagi bangsa Indonesia harus kuat dan menjadi pemenang,” tutur Ryamizard.
Ryamizard mencontohkan, hewan semut sebagai suatu kekuatan persatuan. Nilai-nilai yang ditunjukkan semut sebagai bentuk dari bela negara.
“Oleh karenanya, persatuan nasional itu menjadi sangat penting. Mengapa semut bisa mengalahkan gajah? Karena semut itu memiliki etos budaya persatuan yang sangat tinggi, mereka tidak pernah bicara tentang dirinya, mereka selalu bersatu dan gotong royong dalam menyelesaikan setiap permasalahan, mereka saling menghormati satu sama lain dan ketika mereka bersatu mereka kuat sekali, itulah bela negara,” ucapnya.