kemarau, Produksi Nira di Banyumas Turun 60 Persen
Editor: Mahadeva
Suwarno menyebut, sebagian penderes di desanya sudah meninggalkan kebun kelapa dan mencari pekerjaan yang lain. Bagi yang masih muda dan kuat, memilih menjadi buruh bangunan atau ikut kerja proyek. Sementara sebagian lagi, ada juga yang sudah pergi merantau ke kota besar, untuk mencari pekerjaan. “Kalau saya sudah tua, terpaksa yang tetap di sini dan mencoba mengumpulkan nira setiap hari, karena hanya itu keahlian saya,” katanya.
Turunnya produksi nira mulai dirasakan sejak Agustus lalu. Hal itu tentu saja berdampak pada penurunan produksi gula merah. Salah satu pengepul gula merah, Sutopo, mengatakan, penurunan produksi gula merah di tahun ini menjadi yang terparah.
Kemarau tahun sebelumnya, penurunan produksi tidak sampai di atas 50 persen. “Jika kemarau masih lama, maka penurunan produksi gula merah akan semakin parah. padahal penurunan produksi untuk tahun ini, sudah terparah yaitu mencapai 60 persen,” tandasnya.