Hujan Datang, Cilacap Petakan Daerah Rawan Banjir dan Longsor

Editor: Mahadeva

CILACAP – Menjelang musim hujan yang diperkirakan mulai turun di minggu kedua November 2019, Kabupaten Cilacap mulai memetakan wilayah-wilayahnya yang rawan bencana. Risiko yang dipetakan adalah banjir dan longsor. Saat musim hujan tiba, Cilacap menjadi langganan banjir dan longsor, sehingga perlu antisipasi sedini mungkin.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, mengatakan, ada 64 desa yang tersebar pada lima kecamatan di Kabupaten Cilacap yang selama ini termasuk rawan longsor. Lima kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Karangpuncung, Dayeuluhur, Cimanggu, Wanareja dan Kecamatan Gandrungmangu.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, saat ditemui Cendana News, Kamis (31/10/2019) . (FOTO : Hermiana E.Effendi)

“Titik rawan longsor berada pada lima kecamatan tersebut, namun ada kemungkinan juga berubah atau bertambah, karena pergerakan tanah terkadang sulit diprediksi,” terangnya, Kamis (31/10/2019).

Selain di lima kecamatan tersebut, pergerakan tanah juga berpotensi terjadi di Kecamatan Majenang dan Kecamatan Karangpucung. Warga di dua kecamatan tersebut diimbau untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Sementara untuk banjir, di Kabupaten Cilacap ada sekitar 30 titik rawan. Wilayah rawan banjir tersebut sebagian berada di dataran rendah, dan sebagian berada di wilayah pegunungan. “Jadi banjir itu tidak hanya berpotensi terjadi di wilayah dataran rendah, tetapi di pegunungan juga bisa terjadi banjir. Misalnya di Kecamatan Sidareja, dari pengalaman musim hujan tahun kemarin, banjir di daerah yang termasuk pegunungan tersebut, sampai merendam pemukiman warga selama dua hari lebih,” jelas Tri Komara.

Lihat juga...