Gubernur DKI: Warga Jakarta Sambut Positif Area Pedestrian

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Tentu ada proses pembelajaran untuk lebih terbiasa menggunakan trotoar dalan kegiatan sehari-hari,” pungkasnya.

Selain itu dia juga mengajak warganya untuk berkontribusi dalam pembangunan di Jakarta. Anies ingin warga memberikan solusi kepada pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di Jakarta. Hal itu penting dilakukan untuk pembangunan Kota Jakarta ke depannya.

“Kami mendorong agar kota ini tidak dibangun sendirian. Seakan-akan pemerintah tahu semua solusi. Pemerintah itu tidak tahu semua solusi,” katanya.

Anies berharap, pembangunan di Jakarta bisa menjadi contoh di kota-kota lain. Salah satu pembangunan yang tengah dikebut ialah revitalisasi sejumlah trotoar di Jakarta.

“Apa yang kita kerjakan hari ini di beberapa lokasi itu tidak berhenti di sana. Kita ingin meluas ke seluruh wilayah Jakarta. Tapi yang tidak kalah penting, kenapa gambaran ini menjadi penting? Karena harapannya ini bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain, penduduk, tempat-tempat lain untuk bisa melakukan seperti yang dikerjakan oleh Jakarta,” pungkasnya.

Dia menegaskan pembangunan jalur pedestrian menjadikan pejalan kaki sebagai arus utama (mainstream). Revitalisasi pedestrian mengedepankan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta, mulai dari anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga para penyandang disabilitas.

“Kesetaraan tersebut tercermin dari tersedianya ramp (bidang miring), guiding block (paving kuning di trotoar), hingga pemuatan instalasi dan aktualisasi karya seni di ruang-ruang terbuka yang bisa dinikmati setiap warga dengan bebas,” kata Anies.

Diberitahukan, revitalisasi trotoar telah dilakukan sepanjang 134 kilometer sejak 2017 hingga 2019. Angka ini ditargetkan akan terus meningkat pada tahun 2020, di mana telah disiapkan revitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer dengan anggaran optimal hingga Rp 1,1 triliun.

Lihat juga...