Bawaslu Bengkayang Manfaatkan Kearifan Lokal

PONTIANAK – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bengkayang, Kalimantan Barat, melaksanakan pengawasan partisipatif melalui sarana kebudayaan yang mengedepankan kearifan lokal, dalam proses penyelenggaraan pemilu.

“Kearifan lokal diharapkan mampu menjadikan setiap orang atau masyarakat sebagai agen pengawasan di tempat masing-masing,” ujar Ketua Bawaslu Bengkayang, Yosef Harry Suyadi, saat dihubungi di Bengkayang, Senin (14/10/2019).

Pengawasan partisipatif pemilu melalui sarana budaya, diharapkan juga bisa mencegah berbagai bentuk pelanggaran sesuai dengan norma adat. Apalagi pada 2020 mendatang, Bengkayang kembali akan menggelar pilkada.

“Pesta demokrasi dinilai memiliki kaitan erat dengan kebudayaan, sekaligus ujung tombak dalam mendukung pencegahan berbagai bentuk pelanggaran,” katanya.

Terkait Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019 yang sukses digelar, menurutnya, telah berjalan lancar dan berkat partisipasi serta dukungan semua pihak.

“Khusus untuk Kabupaten Bengkayang, proses pileg dan pilpres yang digelar pada 17 April 2019 lalu berjalan baik dan lancar. Sesuai amanat dari UU Nomor 7 Tahun 2017, Bawaslu hadir dalam rangka pengawasan dan pencegahan atas terjadinya pelanggaran pemilu,” ujar Harry.

Ketua Bawaslu Provinsi Kalbar, Ruhermansyah, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pemilu merupakan suatu hal penting dan strategis.

“Karena itu, harus dikawal dan diawasi dengan baik dan maksimal, agar hasilnya seperti yang diharapkan. Pada pelaksanaan pemilu sebelumnya, Bawaslu Provinsi Kalbar menyampaikan terima kasih, sehingga proses pemilu berjalan adem atau aman, dan lancar,” kata dia, lagi.

Lihat juga...