Yen Menguat Ketika Tarif Baru AS-China Dimulai
Di pasar luar negeri, yuan awalnya jatuh terhadap dolar AS tetapi berhasil memangkas kerugiannya menjadi diperdagangkan pada 7,1686 yuan per dolar AS, turun sekitar 0,1 persen.
Aktivitas pabrik China secara tak terduga meningkat pada Agustus karena produksi naik, menurut survei Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufakttur Caixin/Markit pada Senin, tetapi pesanan tetap lemah, menunjukkan sentimen kemungkinan akan tetap rapuh.
Amerika Serikat mengenakan tarif 15 persen untuk berbagai barang China mulai Minggu (1/9/2019) — termasuk alas kaki, jam tangan pintar, dan televisi layar datar — sementara China memberlakukan bea baru pada minyak mentah AS.
Data yang datang minggu ini termasuk survei pada jasa-jasa China dan angka perdagangan Agustus pada Minggu (1/9/2019). Akan ada survei manufaktur dan jasa untuk Amerika Serikat, yang juga akan merilis data tentang neraca perdagangan dan daftar gaji non-pertanian.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kedua pihak masih akan bertemu untuk pembicaraan akhir bulan ini, tetapi harapan untuk resolusi perang perdagangan telah berkurang.
Perdagangan valuta asing akan lesu pada Senin karena pasar keuangan AS ditutup untuk libur Hari Buruh.
Indeks dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, sedikit berubah pada Senin di 98,821.
Sentimen risiko juga dapat terkena dampak karena protes yang sedang berlangsung di Hong Kong atas aturan Pemerintah China itu.
Ribuan pengunjuk rasa memblokir jalan dan jaringan transportasi umum ke bandara Hong Kong kemarin dalam upaya untuk menarik perhatian pada perjuangan mereka untuk demokrasi.
Euro berdiri di 1,0991 dolar AS, tidak berubah di Asia, tetapi sentimen untuk mata uang tunggal itu melemah setelah jatuh pada Jumat lalu ke level terendah dalam lebih dari dua tahun.