Yen Menguat Ketika Tarif Baru AS-China Dimulai
TOKYO — Kurs yen menguat pada perdagangan Senin pagi, diakibatkan dorongan yang lebih besar terhadap aset safe-haven ketika Washington dan Beijing memberlakukan tarif tambahan pada impor satu sama lain, menambah kesuraman pada prospek ekonomi global.
Emas, yang cenderung dibeli dengan yen selama masa ketidakpastian ekonomi, juga naik pada Senin paling banyak dalam hampir seminggu, karena investor tertarik pada apa yang disebut perdagangan risk-off (menghindari risiko).
Yuan diperdagangan luar negeri pada awalnya jatuh, tetapi mengurangi kerugiannya setelah sebuah survei swasta tentang manufaktur China pada Agustus mengalahkan ekspektasi pasar.
Penurunan saham-saham Asia pada Senin menawarkan lebih banyak bukti bahwa para pedagang menjauh dari risiko, yang kemungkinan menjadi faktor penting di balik gejolak pasar mata uang dalam beberapa minggu mendatang.
“Ada banyak peristiwa risiko minggu ini, mulai data ekonomi AS dan China, yang seharusnya membantu kita melihat siapa yang lebih banyak dirugikan dari perang perdagangan, tetapi kami tidak berpikir solusi akan segera terjadi,” kata Rodrigo Catril, ahli strategi senior valuta asing di National Australia Bank di Sydney.
Yen naik sekitar 0,1 persen dibandingkan dengan dolar AS menjadi 106,15 di perdagangan Asia.
Mata uang Jepang naik sekitar 0,2 persen menjadi 71,43 versus dolar Australia dan naik sekitar 0,2 persen menjadi 66,88 per dolar Selandia Baru.
Harga emas di pasar spot naik 0,29 persen menjadi 1.524,05 dolar AS per ounce.
Di pasar China daratan, yuan diperdagangkan pada 7,1611 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu pada 7,1580.