Sumbar Gelar Lokakarya Penuntasan Kawasan Kumuh
Editor: Koko Triarko
Wagub Nasrul Abit mengingatkan, kawasan pemukiman masyarakat yang tergolong kepada kawasan kumuh. Masih banyak persoalan pada kualitas dan penempatan rumah-rumah di sebuah kawasan yang tidak beraturan, persoalan air minum, sampah, sanitasi, jalan lingkungan, sampai pencegahan penanganan kebakaran serta ketersediaan ruang terbuka hijau.
“Kita contohkan kawasan Batang Arau (Muaro Padang), dulu sarat dengan persoalan, rumah-rumah tidak beraturan, tidak sesuai dengan standar, masalah sampah, sanitasi, kesehatan dan banyak lagi persoalannya,” ujar Wagub Sumatra Barat.
Sekarang, katanya, alhamdulillah dengan kolabarasi yang baik, Kementerian PUPR melalui balai, kawasan Batang Arau telah menjadi kawasan wisata baru di Kota Padang.
Dengan pertemuan ini, Wagub mengajak Bupati dan Wali Kota beserta Pemprov Sumatera Barat, bersama-sama melakukan kolaborasi yang baik, satukan data, sinkronkan perencanaan dan saling berbagi tanggungjawab di daerah masing- masing.
“Marilah kita budayakan rasa malu, malu kampung kita kumuh, malu buang sampah sembarangan, bersama-sama menjaga kebersihan, keindahan di lingkungan kita,” ajak Nasrul Abit.