’SMERU’ Bantu Pemprov Babel Atasi Kemiskinan  

SUNGAILIAT – Pihak lembaga analisis kemiskinan “SMERU” akan memberikan rekomendasi peta kemiskinan kepada pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna menuntaskan permasalahan itu. Anggota tim lembaga analisis kemiskinan “SMERU”, Ahmadi, mengatakan, hasil penelitian pihaknya di lapangan segera direkomendasikan ke pemerintah daerah, untuk menyelesaikan masalah kemiskinan.

“Kami menfokuskan penelitian kemiskinan pada persoalan kesenjangan, karena hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kemiskinan di suatu daerah,” jelasnya, Rabu (4/9/2019).

Penelitian penyetaraan kesenjangan, kata dia, karena pemerintah pusat sudah melakukan berbagai program kesejahteraan masyarakat, seperti pembangian beras sejahtera (rastra) yang sebelumnya raskin serta program rumah tidak layak huni (Ruhitlahu).

“Selain di Kabupaten Bangka, kami sudah melakukan kegiatan yang sama dengan memberikan rekomendasi hasil penelitian kepada pemerintah Kabupaten Bangka Barat,” jelasnya.

Sementara, staf Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Bangka, Narezi Febriansyah, mengatakan, mengukur angka kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur dari sisi pengeluaran.

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan merupakan penjumlahan dari garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan nonmakanan.

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin. Garis kemiskinan makanan merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari.

Lihat juga...