Serobot Jalur Sepeda di Jakarta Akan Ditilang
Editor: Koko Triarko
“Jadi, nanti bisa terlihat itu pelanggaran ganjil genap atau (penyerobotan) sepeda,” kata dia.
Dia menyebutkan, bakal dilakukan patroli setiap tiga jam secara rutin. Patroli itu dibagi menjadi dua shift setiap harinya. Petugas yang dikerahkan berjumlah sekitar dua sampai empat orang.
“Sejak tiga jam akan ada patroli rutin dari pagi, siang, sore dan malam. Setiap shift kita akan kerahkan tiga sampai empat petugas yang akan monitor naik sepeda,” jelasnya.
Syafrin menyebut, jalur sepeda yang diokupasi berada di Jalan Pemuda dan Jalan Pramuka. Pada Sabtu, 21 September lalu, dia mendapat laporan, bahwa untuk jalur sepeda masih banyak diokupasi oleh ojek online dan parkir roda empat.
Lebih lanjut, pengendara yang kedapatan parkir di jalur sepeda untuk saat ini hanya akan dilakukan teguran, agar pindah lokasi parkir. Setelah masa uji coba, nantinya akan ada penilangan bagi kendaraan yang menyerobot jalur yang digunakan khusus sepeda.
Kegiatan tersebut, kata Syafrin, juga untuk mensosialisasikan adanya jalur sepeda kepada masyarakat termasuk ojol. Nantinya usai patroli, petugas Dishub akan melakukan evaluasi lokasi mana saja yang dilanggar.
“Kita akan melakukan evaluasi monitoring dari evaluasi terhadap jalur sepeda tersebut, untuk peningkatan fasilitas sarana prasarana,” katanya.
Pemerintah Provinsi DKI menyiapkan jalur sepeda sepanjang 63 kilometer. Jalur sepeda dibagi tiga fase. Pertama, sepanjang 25 kilometer diuji coba mulai 20 September sampai 19 November 2019.
Rutenya, yakni Jalan Medan Merdeka Selatan – Jalan MH Thamrin – Jalan Imam Bonjol – Jalan Pangeran Diponegoro – Jalan Proklamasi – Jalan Pramuka – Jalan Pemuda.