Ribuan Masyarakat Mentawai Enggan Ikuti Progam KKBPK
Editor: Makmun Hidayat
PADANG — Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengakui, bahwa sejauh ini masyarakat Mentawai masih enggan untuk mengikuti program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Padahal di daerah tersebut jumlah penduduk pencapai puluhan ribu jiwa.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PMDP2KB) Mentawai, Puji Rahayu, mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang menjadi kendala di lapangan saat mensosialisasikan program tersebut.
Salah satunya, pemahaman masyarakat terhadap program KB ini masih sangat minim. Mayoritas masyarakat beranggapan program KB tersebut, untuk membatasi jumlah anak dan hanya boleh dua anak saja. Padahal program KB ini mengatur jarak kelahiran.
“Mereka cemas, karena beranggapan hanya boleh punya dua anak saja, sementara lahan sangat luas di Mentawai. Pemahaman mereka banyak anak banyak harta,” kata Fuji, Kamis (05/09/2019).
Untuk itu, pihaknya terus mensosialisasikan Program KB agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh, dan pemikiran masyarakat berubah. Tantangan lainnya, dengan kondisi geografis mentawai cukup sulit membuat kader dan petugas lapangan tidak begitu maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Ditambah lagi belum utuhnya pengetahuan kader dan petugas lapangan. Disisi lain, penyuluh KB juga belum memenuhi satu orang per desa meskipun PPKBD dan sub PPKBD sudah ada. “Tapi kan ini diambil dari unsur masyarakat juga dan mereka juga belum bisa menjelaskan secara lengkap dan baik program KB ini,” tegasnya.