Residu Sampah di Purwokerto 45 Ton per Hari

Editor: Koko Triarko

PURWOKERTO – Sampai saat ini, Kota Purwokerto masih menyisakan residu sampah 15 truk per hari, satu truk berisi 3 ton, sehingga total ada 45 ton residu yang tersisa, yang terpaksa dibuang ke tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Untuk menuntaskan masalah sampah, Pemkab Banyumas sedang melakukan pembangunan 7 hanggar yang ditargetkan selesai pada 2020. Tujuh hanggar tersebut dibangun di Kecamatan Rawalo, Sokaraja, Baturaden, Cilongok, Karanglewas, Banyumas dan Pekuncen. Sehingga tahun depan, Banyumas memiliki 12 hanggar dan 13 Pusat Daur Ulang (PDU).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Suyanto, mengatakan, dengan beroperasinya 12 hanggar dan 10 PDU, maka persoalan sampah di Kabupaten Banyumas tahun depan selesai. Dengan asumsi, satu hanggar masih mengelola 2-3 kecamatan.

“Idealnya, memang satu hanggar satu kecamatan, tetapi dengan posisi satu hanggar untuk 2-3 kecamatan juga sudah cukup memadai. Meskipun nantinya, kita tetap akan upayakan agar masing-masing kecamatan di Banyumas memiliki hanggar,” terang Suyanto, Minggu (22/9/2019).

Untuk penanganan residu, DLH sudah menyiapkan mekanisme sendiri yang akan diterapkan. Sejauh ini, hanya tinggal tiga jenis yang belum tertangani, yaitu pampers, stereoform dan pembalut. Sementara untuk penanganan sampah plastik, pemkab sekarang sedang merumuskan untuk membeli sampah plastik dengan cara online.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Suyanto. -Foto: Hermiana E. Effendi

Hanya saja, pembelian sampah plastik online ini, kondisinya harus sudah bersih dan terpilah sesuai jenisnya. Sehingga pihak hanggar harus melakukan pemilahan dan pembersihan dengan seksama.

Lihat juga...