Presiden Ingatkan Perangkat Negara Solid Tangani Karhutla
JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengingatkan perangkat negara yang berada di pusat maupun daerah untuk membangun kerja sama yang solid dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama dengan jajaran terkait untuk membahas langkah-langkah penanganan karhutla yang digelar di Hotel Novotel Pekanbaru, Senin malam (16/9/2019).
Kepala Negara, seperti yang dirilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini, menegaskan bahwa pencegahan merupakan sebuah hal yang mutlak dalam suatu proses penanganan karhutla.
“Pencegahan di dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan itu adalah mutlak harus dilakukan. Karena kalau yang terjadi sudah kejadian kebakaran apalagi di lahan gambut, pengalaman bertahun-tahun kita sudah mengalaminya, sangat sulit menyelesaikan,” ujarnya dalam sesi pengantar rapat terbatas.
Presiden memandang bahwa keberadaan perangkat-perangkat yang dimiliki baik oleh pemerintah di tingkat pusat, daerah, maupun aparat keamanan sebenarnya mampu untuk melakukan segala upaya pencegahan tersebut.
Namun, katanya, kerja sama yang dirasa kurang efektif dan inisiatif yang tidak maksimal menyebabkan peristiwa karhutla kembali terulang.
“Gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah: bupati, wali kota, camat, kepala desa. Pangdam juga punya perangkat dari danrem, dandim, sampai koramil, bhabinsa, semuanya ada. Kapolda juga punya perangkat dari kapolres, kapolsek, sampai bhabimkamtibmas,” kata Presiden.
Namun Jokowi menilai perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik, sehingga ia meminta seluruh pihak mulai dari pusat hingga ke daerah untuk melakukan konsolidasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan secara menyeluruh.