“Ninggangan”, Teknik Memancing Ikan Laut yang Ramah Lingkungan
Editor: Mahadeva
LAMPUNG – Berbagai cara dilakukan masyarakat di pesisir Lampung Selatan untuk menangkap ikan di laut. Jaring, keramba jaring apung, bubu, dan bagan serta cara sederhana memancing, adalah cara-cara yang lazim dilakukan oleh warga setempat.
Salah satu tekhnik menangkap ikan yang digunakan warga Lampung Selatan adalah memancing dengan sebutan ninggangan. Teknik ninggangan dilakukan untuk mendapatkan ikan segar, dengan bermodalkan pancing, umpan dan joran berupa bambu tamiang.
Ninggangan dalam bahasa Lampung dikenal dengan nama lain ngoyor. Tradisi menangkap ikan dengan ninggangan hanya bisa dilakukan dengan memperhitungkan cuaca. Saat hujan disertai petir, gelombang tinggi, air keruh dan angin kencang, teknik tersebut tidak dilakukan.
Sementara, pada kondisi angin tenang, air laut jernih, air laut surut jauh, ninggangan bisa dilakukan. Bermodalkan alat komunikasi telepon seluler, Ibrohim, seorang pemancing ninggahan akan menanyakan kondisi pantai kepada pengelola.
Saat cuaca mendukung, warga asli Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda itu berangkat bersama Hasan tetangganya. Menempuh jarak sekira 30 kilometer dari tempat tinggalnya, dengan membawa serta joran, senar, dan pancing mereka melakukan aksi mencari ikan.

Bermodalkan umpan bulu ayam, usus ayam, udang atau poper atau umpan imitasi, mereka mencoba peruntungan mencari ikan laut. “Karena lokasinya jauh, saya harus memastikan kondisi pantai dengan menelpon pengelola pantai, sehingga kepastian memancing ninggangan tidak terkendala cuaca, karena kami harus menceburkan diri ke pantai saat memancing,” ungkap Ibrohim saat ditemui Cendana News di Pantai Tanjung Tuha Pasir Putih, Minggu (1/9/2019) sore.