Kisah Nanek, Pelukis Pengais Rejeki di Taman Mini

Editor: Mahadeva

JAKARTA – Tangan Nanek Yono meliak-liuk, menggoreskan cat, melukis pemandangan alam di atas kanvas. Coretan cat minyak yang dipegang ditangannya menuangkan suasana alam yang sejuk, dengan rindang pepohonan, rumput menghijau dan air sungai deras mengalir.

“Ini lukisan natural, tentang alam. Lukisan ini pesanan teman, dalam tiga hari selesai. Ini sudah dua hari dikerjakan,” kata Nanek kepada Cendana News, saat ditemui di Desa Seni dan Kerajinan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Nanek Yono menekuni seni lukis secara otodidak. Dijalani sebagai hobi sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kampungnya di Bayumas, Jawa Tengah. “Saya melukis otodidak, hobi sejak SMP. Cuma kebetulan waktu di kampung nggak ada untuk dalami seni ini, karena terbatas. Setelah ke Jakarta, banyak pelukis jadi tergoda untuk lebih bisa,” ujarnya.

Lukisan-lukisan Nanek cenderung ke natural, dekoratif dan realis. Pesanan lukisan selalu ada menyapa dirinya. Seperti yang dikerjakan hari Minggu (29/9/2019) di sanggarnya. Terkadang karya lukisan juga dipasarkan melalui media sosial (medsos). “Ya, otomatis kalau karya kita bagus, akhirnya akan dari mulut ke mulut, apalagi sekarang ada medsos. Kadang kita jual di medsos juga,” ujarnya.

Ada beberapa pejabat yang membeli karya lukis Nanek. Seperti Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto,  Wakil Ketua Umum Partai Gerinda, Fadli Zon, dan sejumlah tokoh lainnya. Di 2016, Titiek Soeharto, yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Seni Rupa Indonesia, menjadi juri Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja (KNSLR) di Desa Seni dan Kerajinan TMII. Kehadirannya Titiek Soeharto, membawa dirinya berbincang-bincang dengan seniman yang tergabung dalam Komunitas Pelukis dan Pekerja Seni (KOPPI) Desa Seni Taman Mini.

Lihat juga...