Kakek di Bajawa Jadi Korban Gigitan Anjing Rabies
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BAJAWA – Belum kering air mata meratapi kepergian ananda AP (12) dari kabupaten Manggarai Timur yang meninggal akibat keganasan virus rabies, Jumat (6/9/2019) didapat kabar seorang opa atau kakek berusia 67 tahun digigit anjing yang juga tertular rabies.
“Saya mendapat pesan dari media sosial sejawat dokter sekaligus pejuang eliminasi rabies yang bertugas di Bajawa. Beliau menyampaikan bahwa korban virus rabies bertambah lagi,” kata dr. Asep Purnama, sekretaris Komite Rabies Flores Lembata (KRFL) kepada Cendana News, Sabtu (7/9/2019).
Dikatakan Asep, korban kali ini seorang kakek yang berdomisili di Bajawa, kabupaten Ngada pulau Flores berusia 67 tahun. Sejak Rabu (4/9/2019), opa dibawa ke RSUD Bajawa untuk penanganan medis.
“Korban mengalami gejala khas rabies yakni gelisah dan takut air (hydrophobia) dan takut udara (aerophobia). Lelaki malang ini, pada bulan Maret 2019 kakinya digigit anjing miliknya yang belum divaksinasi.
“Memang di desa tempat opa ini tinggal, cakupan imunisasi rabies pada anjing sangat rendah,” ujarnya.
Langkah awal pencegahan, tandas Asep, sudah dilakukan dengan benar yaitu mencuci luka dengan air mengalir dan sabun. Korban sebutnya kemudian diberi Vaksin Anti Rabies (VAR) di Dinas Kesehatan Bajawa.
“Sayangnya pemberian VAR yang kedua pada hari ke 7 dan ketiga pada hari ke 21 tidak dilakukan. Mungkin dirinya menganggap luka gigitannya ringan,” sesalnya.
Apalagi anjing penggigit kata Asep, adalah peliharaan sendiri sehingga pemberian VAR sekali saja sudah dianggap cukup oleh korban. Padahal anjing yang menggigit dirinya akhirnya meninggal beberapa jam setelah menggigit.