Dana Desa, Wali Nagari Diminta Tak Hanya Bangun Infrastruktur
Editor: Mahadeva
PADANG – Pemerintah Nagari atau Desa di Sumatera Barat, diharapkan tidak hanya memanfaatkan dana desa untuk melakukan pembangunan fisik dan infrastruktur saja. Dana desa ditargetkan dapat menjadikan kondisi desa secara keseluruhan membaik. Tidak hanya jalan, tapi juga infrastruktur irigasi, lingkungan, dan pendidikan.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, tujuan dana desa dikuncurkan, untuk memeratakan pembangunan hingga ke pelosok desa. Namun, apabila pembangunan hanya sebatas infrastruktur seperti jalan, maka hal itu tidak bisa disebut sebagai pemerataan pembangunan.
“Dana desa yang dikuncurkan oleh Kementerian Desa itu untuk pemerataan desa. Janganlah membuat program itu sebatas untuk infrastruktur. Benar jika di perkampungan butuh infrastruktur, tapi lakukanlah infrastruktur inovasi. Sehingga manfaatnya dirasakan banyak masyarakat,” ujar Nasrul, dalam Rakor Wali Nagari atau Kepala Desa se-Sumatera Barat di Padang, Selasa (3/9/2019).
Salah satu bentuk pembangunan yang bisa diterapkan adalah, memperbaiki fasilitas sekolah, layanan kesehatan, dan juga akses perkebunan. Kemudian, inovasi pariwisata memanfaatkan potensi yang ada di masing-masing daerah. Yang paling dibutuhkan desa adalah, layanan kesehatan dan fasilitas kesehatan. Dengan dana desa, persoalan itu bisa terselesaikan. Karena dengan bagusnya kondisi kesehatan masyarakat, maka desa diyakini bakal hidup sejahtera. Selanjutnya, kualitas pendidikan juga akan ikut membaik.
Berbeda jika hanya penggunaan dana desa hanya terfokus untuk infrastruktur jalan. Apabila masyarakatnya tidak sehat, maka kondisi jalan yang bagus tidak ada artinya dibangun. Begitu juga untuk kualitas pendidikan. Jika masyarakatnya tidak sehat, maka anak-anak yang bersekolah tidak bisa meraih pendidikan yang berkualitas. Artinya, Pemerintah Nagari perlu berpikir luas, dalam menentukan program untuk membangun dasanya. Sehingga harapan adanya pemerataan pembangunan bisa benar-benar terwujud.