Selain Rendang, Pemko Padang Upayakan Kerajinan Ikon UMKM
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Saya melihat hampir seluruh produk UMKM di daerah itu dimanfaatkan oleh seluruh hotel yang ada di sana. Mulai dari sandal, sabun, shampo, hand body, handuk termasuk spray. Sekarang saya baru menemukan pelaku UMKM di Kota Padang yang membuat sandal,” jelasnya.
Syuhandra berharap, semoga ke depan akan ditemukan lagi pelaku UMKM lainnya yang akan membuat berbagai kebutuhan di hotel. Sehingga, jikalau semuanya sudah ada dan sudah siap, Pemko Padang tentunya akan membicarakan kerja sama dengan pihak hotel. Sebagaimana jumlah kamar hotel di Padang diperkirakan mencapai 4.000 lebih.
Berbicara tentang kerajinan, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Padang, Genny Putrinda, menambahkan, belum lama ini GOW telah menggelar kegiatan pelatihan menjahit Baju Kuruang Basiba.
Artinya, dengan adanya pelatihan tersebut, bisa menjawab kebutuhan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang.
Apalagi kini, soal perempuan yang menjadi perajin, hal tersebut adalah salah satu hak perempuan di bidang sosial budaya sebagaimana diatur dalam peraturan, bahwa hak perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan. Dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kompetensi tanpa diskriminasi.
Dikatakannya, sesuai fenomena yang berkembang akhir-akhir ini peranan perempuan semakin kompleks. Perempuan tidak hanya sebatas ibu rumah tangga saja, tetapi juga turut membantu suami menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Untuk itu, dengan adanya pelatihan kerajinan itu, bisa menambah nilai ekonomi bagi keluarganya. Selain itu, bisa menjadi perhatian Dinas Koperasi dan UMKM, jika nanti benar ingin mewujudkan kerajinan menjadi ikon UMKM di Padang.