Rumah Pustaka Diharap Mampu Kurangi Kecanduan Anak pada ‘Gadget’

Editor: Koko Triarko

“Kita lihat sekarang, anak-anak umur lima tahun sudah pada pintar memainkan smartphone ketimbang belajar dan membaca buku. Ini perlu menjadi perhatian bersama, bagaimana kita selaku orang tua dapat mengawal anak-anak dalam melek teknologi,” ujarnya.

Hendri berharap, Rumah Pustaka yang ada tersebut, akan mendorong masyarakat, terutama anak-anak untuk rajin membaca, sehingga generasi muda Kota Padang menjadi generasi cerdas dan pintar.

“Kita tentu menyadari dengan membaca, maka keilmuan dan pengetahuan kita akan bertambah,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Daerah II Arsip Nasional RI, Wawan Sumanak, mengatakan, kabupaten dan kota seluruh Indonesia bertugas mengarsipkan dokumen penting milik warganya. Artinya, bila terjadi suatu peristiwa yang mengakibatkan hilangnya dokumen tersebut, maka warga dapat mengambil arsipnya, sehingga warga tidak perlu susah membuat yang baru.

Menurutnya, setiap kabupaten dan kota sangat diharapkan adanya Rumah Pustaka, dengan demikian pemerintah menyerahkan sepenuhnya untuk mengarsipkan dokumen penting milik warganya seperti Kartu Keluarga (KK), Surat Nikah, Akta dan dokumen penting lainnya.

“Alhamdulillah, dengan adanya Gerakan Rumah Pustaka dan Peduli Arsip Masyarakat, akan dapat dilakukan perngarsipan terhadap dokumen penting masyarakat,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Muji Susilawati, mengatakan, Gerakan Rumah Pustaka dan Peduli Arsip Masyarakat (RP-PAM) dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-350 Kota Padang.

Ia menjelaskan, untuk mendorong minat baca masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Padang juga membagikan buku ke rumah-rumah warga. Total 200 rumah warga yang dapat pembagian buku secara gratis.

Lihat juga...