Penyandang Disabilitas Berbagi Pengalaman Menyelam di Laut Malaka

Begitu juga dengan yang disampaikan Avandy, “leader instructure” dari Dive Pro yang kabarnya sudah mendedikasikan dirinya sejak sepuluh tahun silam sebagai instruktur selam khusus bagi penyandang disabilitas di Pulau Dewata, Bali.

Dari pengalamannya sebagai instruktur selam profesional, Avandy mengatakan, hal yang terpenting untuk bisa menikmati olahraga menyelam itu adalah kemauan.

“Jadi walaupun secara fisik ada kekurangan, tapi kalau ada kemauan, semua pasti bisa,” ujar Avandy.

Sementara itu, dari pihak “Diveable”, Mayra, menjelaskan bahwa olahraga menyelam merupakan salah satu jenis olahraga laut yang masuk dalam kategori ekstrem.

“Jadi tidak semua orang berani menyelam, dan untuk kali ini di Lombok ada sebelas orang (penyandang disabilitas) yang sudah sangat berani mencoba tantangan ini (menyelam), mereka semua dari beragam disabilitas,” kata Mayra.

Karenanya disampaikan bahwa kegiatan ini digelar untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Indonesia, sebagai negara maritim yang kaya dengan beragam destinasi wisata bawah lautnya, mendukung olahraga selam yang bisa dinikmati oleh para penyandang disabilitas.

“Jadi kita ingin biar dunia tahu pariwisata di Indonesia itu ramah dengan disabilitas,” ujarnya.

Kegiatan pengibaran bendera Merah Putih yang diselenggarakan “Diveable” ini berjalan lancar berkat dukungan Pemerintah Desa Malaka, Holiday Resort, PMI Lombok Utara, Endri’s Foundation dan Lombok Disability Centre, Dive Centre dan Dive Pro. [Ant]

Lihat juga...