Pemindahan IKN tak Mendorong Perekonomian Nasional
Editor: Koko Triarko
Dia menegaskan, bahwa pemindahan ibu kota negara saat ini tidak memberi dampak dalam perbaikan pertumbuhan ekonomi. Sehingga bukan menjadi prioritas untuk membangunan nasional.
“Pemindahan ibu kota sebaiknya dilakukan dalam kondisi ekonomi negara sedang mapan dan stabil,” tegasnya.
Yakni, tambah dia, ketika produktivitas industri atau sektor tradable good berbasis sumber daya sedang tumbuh baik. Serta secara signifikan mendorong nilai tambah dan multiplayer effect yang tinggi baik level regional maupun nasional.
Seyogyanya, kata Rizal, pemerintah fokus menyelesaikan masalah ekonomi nasional yang saat ini sedang tidak menguntungkan dan penuh tantangan. Terutama kondisi ekonomi global yang unpredictable, dengan mendorong produktivitas agregat supply.
Misalnya, sebut dia, deindustrialisasi dini, lapangan kerja, kualitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan inftrastruktur, perbaikan kinerja neraca perdagangan, iklim investasi, biaya investasi tinggi, pemenuhan kebutuhan pangan, dan lainnya.
“Pemindahan ibu kota perlu kajian dan perencanaan matang, agar eksekusinya efektif dan efisien, serta tidak mengganggu siklus bisnis perekonomian, baik sektoral, regional dan nasional,” tegasnya.
Ioa mengatakan, layak tidaknya pemindahan ibu kota ini perlu dilihat dari berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi administrasi, sosial budaya, pertahahan, keamanan, lingkungan, dan lainnya.