Dishub DKI Klaim Perluasan Ganjil-Genap Atasi Kemacetan
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Syafrin Liputo, mengklaim uji coba perluasan ganjil genap mampu memberikan pengaruh signifikan dalam mengatasi kemacetan di Jakarta.
“Hasilnya secara keseluruhan, kinerja lalu lintas baik,” kata Syafrin, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Dia menyebutkan, kini rata-rata kecepatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan ibu kota meningkat hingga 9 persen.
“Berpengaruh. Jadi, kecepatan lalu lintas meningkat dari 25 km/jam, menjadi 28 km/jam atau naik 9 persen. Waktu tempuhnya juga naik 10 persen,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurutnya, peningkatan juga terjadi di transportasi umum dari tahun sebelumnya. Peningkatan kecepatan lalu lintas ini, turut meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
“Untuk angkutan umum, transjakarta juga naik 20 persen,” tambahnya.
Perluasan ganjil genap juga berpengaruh kepada kualitas udara. Dari data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, tingkat polusi udara terus menurun signifikan.
“Untuk kualitas udara, dari dua pos pemantauan yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup, PM 2.5 turun 18,5 persen, itu di Bundaran Hotel Indonesia. Sementara di Kelapa Gading turun 13,51 persen,” jelasnya.
Meski begitu, Syafrin enggan terburu-buru menuangkan perluasan ganjil genap dalam sebuah kebijakan. Saat ini, regulasi tersebut masih terus diproses. Sehingga bila nanti diresmikan, bisa memberikan manfaat untuk kepentingan bersama.
“Ini kita sedang susun regulasinya. Kemudian kita akan uji publik, rencana minggu depan. Termasuk untuk taksi online, itu sedang kita bahas nanti diumumkan oleh pak Gubernur,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas) memutuskan melakukan perluasan ganjil genap (gage) terhadap 16 ruas jalan di ibu kota yang dibagi dalam 4 koridor.