Momentum Kurban Belum Sejahterakan Peternak di Desa

“Hal seperti itu perlu kita edukasi, kami menggarap di situ sehingga pengetahuan memelihara bertambah, juga tingkat ekonominya bisa meningkat,” kata dia.

Sementara itu, dia mengatakan harga hewan ternak jelang Iduladha melonjak. Hal itu juga perlu edukasi bagi peternak rekanan HPDKI, sehingga mereka dapat menjual dengan harga tinggi.

Jika di hari biasa, kata dia, peternak bisa mendapat margin keuntungan 15-20 persen, maka saat jelang hari raya kurban bisa 50-60 persen atau keuntungan sekitar Rp500-Rp600 ribu per ekor hewan kurban.

Keikhlasan kurban

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan tentang makna luas dari Iduladha yang tidak sekadar menyembelih hewan kurban. Tentu pesan yang disampaikannya itu terlepas dari apa pun konteks kurban yang dilakukan di mana saja.

Hari raya Idul Kurban merupakan Hari Raya Penyembelihan. Secara lahir yang disembelih itu seekor hewan kurban yang ditentukan sesuai syariah.

Namun, kata Haedar, secara lebih luas kurban bisa diartikan menyembelih hawa nafsu dan segala godaan setan yang bermuara pada kepasrahan dan pengabdian diri kepada Allah yang maha rahman dan rahim.

Kurban juga bisa berarti dekat atau mendekatkan diri kepada Allah sehingga setiap yang berkurban, makin taat kehidupannya kepada Allah yang diwujudkan dengan segala ibadah dan amal saleh atas nama-Nya.

Berkurban dengan seekor hewan lebih mudah jika dibandingkan harus mengorbankan dengan nyawa Nabi Ismail anak Nabi Ibrahim. Perintah kurban bagi umat Islam tidak terlepas dari kisah perintah Allah yang memerintahkan Ibrahim menyembelih Ismail. Kemudian sesaat sebelum leher Ismail disembelih, Allah menggantikannya dengan seekor domba atau kambing.

Lihat juga...