Merdeka Dengan Tidak Membuat Hoaks dan Ghibah
Editor: Mahadeva
BEKASI – Merdeka bukan dimaknai dengan absolute, sehingga bebas menyatakan pendapat tetapi tidak terukur. Jika dilakukan, maka justru akan memunculkan hoaks atau ghibah.
Merdeka harus diartikan bebas menyatakan pendapat, tetapi tetap terukur dalam hidup bermasyarakat dan berbangsa. “Begitu pun Merdeka dari aspek kesejahteraan, semua warga negara, masyarakat punya kedudukan yang sama tentunya dalam aspek proporsional,” ungkap Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, memaknai kemerdekaan usai memimpin Upacata HUT ke 74 RI, Sabtu (17/8/2019).
Kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan nyawa, harus diisi secara maksimal dengan komitmen, integritas. Termasuk dengan mencipta sebuah program kegiatan yang membangun masyarakat.
Kota Bekasi memiliki pahlawan Nasional, KH. Noer Ali, ulama kharimatik yang ikut berjuang mengusir penjajah dari bumi Patriot. Sejarah mencatat, perjuangannya membuat Kali Bekasi berwarna merah oleh darah penjajah Jepang.
Oleh karenanya, apa yang dibuat dengan membangun Kota Bekasi merupakan bagian dari melanjutkan perjuangan cita-cita para pahlawan tersebut. “Bekasi sebagai kota plural, heterogen dari berbagai daerah ada disini. Oleh karenanya semua warga Bekasi harus disatukan untuk membangunan Kota Bekasi,” tandasnya.
Diklaimnya, cukup banyak yang telah diperbuat untuk membangun Kota Bekasi. Mengisi kemerdekaan dengan monumental dari sisi kesejahteraan. Kata sejahtera tidak terlepas dari pendidikan, kesehatan. “Jika Pendidikan dan sarana kesehatan sudah terpenuhi, yang lain pasti akan mengikuti, seperti infrastruktur dan lainnya. Sisi pertumbuhan ekonomi, tentu Kota Bekasi cukup bagus dibanding daerah lainnya di Jawa Barat,” tukas Rahmat Effendi.