Memasak Rendang, Pembelian Santan Kelapa di Padang Meningkat
Editor: Mahadeva
PADANG – Masyarakat di Sumatera Barat, menjadikan Iduladha sebagai momentum menyajikan rendang daging. Mereka memasaknya, setelah menerima pembagian daging dari masjid musala.
Hal itu berdampak positif bagi penjual santan kelapa, karena untuk memasak rendang, santan adalah kebutuhan utama. Penjual santan kelapa di Pasar Alai Padang, Bayu, mengatakan, momentum Iduladha 1440 Hijriah, santan kelapa dicari untuk memasak rendang.
“Memang santan kita pada laris jika dibandingkan pada hari-hari sebelumnya. Karena santan menjadi buruan masyarakat yang ingin memasak samba randang dari daging kurban yang didapatkan dari panitia kurban di sekitar tempat tinggalnya,” kata Bayu, Senin (12/08/2019).
Peningkatan penjualan santan kelapa, tercatat mencapai 100 persen dari hari biasa. Jika di hari biasa hanya terjual 200 kelapa tua per hari. Maka saat Iduladha, yang terjual bisa naik antara 300 hingga 400 butir kelapa. “Alhamdulilah, penjualan di tiga hari terakhir sebelum Iduladha hingga selesai penyembelihan hewan kurban, bahkan hingga Senin, mengalami peningkatan dari pada biasanya,” ungkap Bayu yang berdagang di Pasar Raya Padang.
Kendati santan kelapa begitu laris, namun sejumlah pedagang tidak menaikan harga. Dihari biasa, santan kelapa dijual Rp12.000 per kilogram. “Harga santan masih normal, tidak ada kenaikan meskipun pembeli ramai saat idul adha ini, harga masih sama dengan hari biasa diangka Rp12 ribu per kilogram,” katanya.
Kelapa tua yang dijadikan santan yang dijual pedagang, didatangkan dari Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman. Biasanya kalapa dari daerah Pariaman, jumlahnya mencapai 100 hingga 150 butir kelapa. Namun di Iduladha, kelapa yang didatangkan hingga mencapai 500 butir.