Masyarakat Kecewa Penyelenggaraan ‘NTT Big Fights II’

Editor: Koko Triarko

MAUMERE –  Pergelaran tinju internasional ‘NTT Big Fights II’ di Gelora Samador Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu (3/8/) berbuah ricuh. Para penonton mengamuk dan mencari kedua orang promotor Ring Arena Promotion, Petrick Juang Rebong, dan ketua Ring Arena NTT, Toni Kolin.

“Semalam para penonton mengamuk, sebab baru berjalan dua pertandingan. Saat hendak melaksanakan pertandingan ketiga, pengeras suara tiba-tiba mati dan listrik pun padam hingga lama,” ungkap Romialdus Nong, Minggu (4/8/2019).

Warga kota Maumere ini mengatakan, penonton pun mulai berteriak sehingga suasana menjadi gaduh. Aparat keamanan dari Polres Sikka mencoba menenangkan penonton dan meminta agar tidak membuat kekacauan.

Pimpinan Bank NTT cabang Maumere, Ben Boy Bogar. -Foto: Ebed de Rosary.

“Penonton pun pergi mencari kedua orang promotor ini di hotel Lokaria, sebab katanya mereka menginap di hotel tersebut. Ternyata tidak ditemukan dan mereka pun mencari ke hotel Nara milik Bupati Sikka, tapi tidak ditemukan juga,” ungkapnya.

Para penonton, sebut Remi, sapaannya, mencari promotor untuk dimintai pertagnggungjawaban. Pasalnya, kata dia, pihak penyelenggara menjanjikan akan menggelar 24 partai amatir dan internasional, tapi kenyataannya hanya menampilkan 2 partai amatir.

“Pagelaran tinju ini sangat jauh dari profesional. Penonton marah, sebab membayar tiket masuk Rp15 ribu per orang. Banyak pertandingan yang dikatakan dalam promosinya tidak terlaksana,” tuturnya.

Dalam promosinya, panitia mengaku akan menggelar pertandingan eksibisi antara Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, melawan petinju ternama, Daud Yordan.

Lihat juga...