KSP Kopdit Pintu Air Bangun Unit Pengolahan Minyak Kelapa Mentah

Editor: Mahadeva

MAUMERE – KSP Kopdit Pintu Air Rotat, merintis unit usaha rumah produksi dan pengolahan minyak kelapa mentah (crude coconut oil) menjadi minyak goreng kelapa.

“Kristalisasi ide dan gagasan ini merupakan sebuah kulminasi perenungan bersama, atas sederet kesulitan pada sejumlah masyarakat petani kelapa,” sebut Yakobus Jano, Ketua KSP Kopdit Pintu Air Rotat, Sabtu (17/8/2019).

Merosotnya harga komoditi kelapa khususnya kopra, dinilai sangat merendahkan derajat kesejahteraan masyarakat petani kelapa. Dan itu sudah terjadi selama bertahun-tahun. “Sekali produksi 40 buah kelapa hanya bisa menghasilkan rata-rata sembilan atau 10 kilogram kopra kering. Nilai beli yang diperoleh masyarakat masih jauh dari yang diharapkan. Berkisar antara Rp3.800 sampai Rp4 ribu per-kilogram,” jelasnya.

Berno W. Letepung, penanggungjawab produksi minyak kelapa mentah menambahkan, banyak petani kelapa kecewa terhadap merosotnya harga komoditi kopra. Hal itu, memberi peluang bertumbuhnya budaya instan. Petani menjual buah kelapa secara gelondongan ke luar pulau Flores.

Buah kelapa tidak lagi diolah dan diproduksi menjadi produk turunan lain. “Pasar buah kelapa bulat atau gelondongan terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Buah kelapa berkualitas dijual secara langsung dan instan kepada sejumlah pengepul kelapa gelondong dan kemudian dikirimkan langsung ke luar Flores,” ungkapnya.

Masyarakat petani, dibudayakan pada perilaku malas dan tidak berusaha. Menjual kelapa bulat tidak repot dan capek lagi, daripada harus mengolah menjadi kopra. Satu truk besar menurut Berno, mampu membawa 10 ribu buah kelapa bulat sekali angkut. Setiap minggu, ada 25 atau 30 truk mengirimkan kelapa ke Pulau Jawa. Jika dikalkulasi jumlahnya ada 235 ribu sampai 300 ribu buah kelapa per-minggu.

Lihat juga...