IOM-AS Adakan Pelatihan Anti-Perdagangan Manusia di Labuhan Bajo

Ilustrasi-Foto: Dokumentasi CDN.

DENPASAR — Keamanan Diplomatik AS, Investigasi Keamanan Dalam Negeri AS, dan Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) mengadakan pelatihan gabungan yang pertama kepada penyidik kepolisian Indonesia, petugas imigrasi, pengawas ketenagakerjaan, staf catatan sipil, dan tokoh masyarakat tentang cara memerangi perdagangan orang dan eksploitasi anak menggunakan pendekatan yang berpusat pada korban.

Informasi dari staf Konsulat Jenderal AS di Surabaya yang diterima di Denpasar, Minggu (18/8/2019), melaporkan pelatihan antipedagangan manusia selama tiga hari di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, pada 14-16 Agustus 2019 itu memberikan kesempatan untuk bertukar keahlian tentang cara mengidentifikasi dan mewawancarai korban perdagangan manusia dan memberikan bantuan kepada korban.

Selain itu, para peserta juga membahas pentingnya perlindungan hak-hak korban dan mekanisme rujukan korban dan peran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Indonesia dalam proses ini.

Dalam sambutan pembukaan pelatihan itu, Kapolres AKBP Manggarai Barat, Julisa Kusumowardono, mengatakan, Labuhan Bajo diketahui sebagai salah satu dari empat wilayah pengembangan strategis di Indonesia dan diharapkan pariwisata di daerah ini akan tumbuh.

Namun, seiring dengan perkembangan daerah dan wisata, akan ada peningkatan kejahatan nasional dan transnasional di kawasan ini.

“Kami harus siap untuk memeranginya. Jenis pelatihan ini membantu kita mempersiapkan segala bentuk perdagangan orang ini,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Program Nasional IOM untuk Unit Penanggulangan Perdagangan dan Migrasi Tenaga Kerja, Among Pundhi Resi, menekankan, pemberantasan perdagangan orang hanya dapat dilakukan secara optimal dengan upaya terpadu oleh semua lembaga terkait.

Lihat juga...