Dukung Lingkungan Sehat, SMPN 1 Rajabasa Pertahankan Sekolah Hijau

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Lingkungan sekolah di Desa Kunjir, salah satu desa terdampak tsunami 22 Desember 2018 silam sekaligus memberi kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Sebab meski berjarak ratusan meter dari bibir pantai namun sebanyak 85 siswa SMPN 1 Rajabasa ikut terdampak tsunami.

Pentingnya menjaga lingkungan sekolah disebutnya seiring dengan program pemerintah untuk menanam pohon sebagai benteng alami mencegah tsunami.

Langkah konkrit yang dilakukan sekolah diakui Endang Suryani dengan mempercantik sekolah. Fungsi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) disebutnya melakukan penanaman bunga yang dilakukan setiap tahun ajaran baru.

Memasuki tahun ajaran baru 2019/2020 taman-taman sekolah ditanami dengan bibit bunga baru. Sejumlah media tanam berupa pot, polybag disediakan pada teras kelas.

“Tanggungjawab yang saya tekankan agar siswa merasa memiliki sekolah sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk belajar,” timpal Endang Suryani.

Sejumlah pohon rindang yang ditanam disebut Endang Suryani bahkan berusia puluhan tahun sebelum sekolah berdiri. Membentuk kanopi sebagai peneduh untuk lingkungan sekolah, sejumlah pohon dilengkapi dengan tempat duduk.

Lahan di sekolah yang berfungsi sebagai media tanam untuk menciptakan sekolah Adiwiyata menjadi tempat bersantai. Saat jam istirahat dengan adanya taman, siswa bisa menenangkan pikiran dan bisa digunakan untuk belajar luar kelas.

Tugas pemeliharaan dan perawatan disebut Endang Suryani ditugaskan pada OSIS, wali kelas dan siswa. Strategi menciptakan lingkungan sekolah yang bersih diakuinya dengan melakukan pemilihan taman kelas terbaik.

Cara tersebut mendorong siswa melakukan pemeliharaan dan perawatan dengan menyiram, memberi pupuk agar tanaman tumbuh subur. Pemilihan waktu saat istirahat, sebelum belajar dan pulang sekolah membuat kegiatan menciptakan taman asri tidak mengganggu jam belajar.

Lihat juga...