Budi Daya Burung Murai Batu, Menguntungkan
Editor: Koko Triarko
“Sebagai peternak, kita harus tahu kapan burung bertelur. Lalu, kapan menetas. Sehingga saat anakan burung sudah berumur sekitar 1 minggu, bisa kita ambil untuk kita loloh sendiri,” katanya.
Kini, Suharto memiliki sedikitnya 3 jenis burung murai, yakni murai Borneo, Lampung, Medan dan Nias. Dari 6 pasang indukan yang ia miliki, 3 di antaranya sudah rutin produksi.
Dalam sebulan, sepasang burung murai miliknya bisa menghasilkan 2-3 anakan, dengan harga jual Rp1,2-1,5 juta per ekor, tergantung kualitas dan jenis.
“Siklus burung murai dari bertelur sampai bertelur sekitar 30 hari. Yakni, 14 hari mengeram. Setelah menetas dan usia anakan umur 7 hari, bisa kita ambil. Selang 7 hari, indukan sudah bisa bertelur lagi,” katanya.
Meski telah sukses membudidayakan burung murai, Suharto mengaku bukan tanpa kendala. Beberapa kali, ia bahkan harus mengalami kegagalan karena sang indukan mati saat hendak dijodohkan. Hal itu karena sifat alami burung murai yang suka bertarung saat sedang birahi.
“Paling sulit itu saat menjodohkan. Sehingga harus sabar. Karena jika tidak diawasi, induk betina bisa diserang si jantan hingga mati. Bahkan, jika sudah jodoh pun, saat birahi kadang si jantan juga suka menyerang si betina. Jadi, memang sebagai peternak kita harus jeli,” katanya.