Bangun Trotoar Multifungsi, Jakarta Ingin Menjadi Kota Ramah Pejalan Kaki
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta ingin membangun Jakarta sebagai kota ramah bagi pejalan kaki. Hal ini didorong rendahnya jumlah pejalan kaki di Jakarta.
“Yang harus dibangun adalah, Jakarta sebagai kota yang ramah bagi pejalan kaki, Jakarta sebagai kota yang lebih banyak warganya mau berjalan kaki,” kata Gubernur Dki Jakarta, Anies Baswedan, Kamis (29/8/2019).
Anies menyebut, jumlah penjalan kaki di Jakarta paling sedikit, bila dibandingkan dengan kondisi di kota-kota besar lain di dunia. Hal itu disebutnya, karena trotoar jalan di Jakarta masih tidak ramah dengan pejalan kaki.
Hal tersebutlah yang mendorong Pemprov DKI Jakarta berupaya membenahi trotoar jalan. “Yang harus dibangun adalah Jakarta sebagai kota yang ramah bagi pejalan kaki, Jakarta sebagai kota yang lebih banyak warganya mau berjalan kaki,” kata Anies.
Contoh salah satu trotoar multifungsi adalah trotoar Bundaran HI dan Jalan Sudirman. Di trotoar tersebut ada kegiatan seni musik yang bisa dinikmati masyarakat. “Nah, maksud saya tuh, pemanfaatannya bisa banyak, dan kita ingin Jakarta adil bagi semua, jangan Jakarta itu hanya milik sebagian,” kata Anies.
Anies menyebut tidak seluruh trotoar di Jakarta dapat dijadikan multifungsi. Hal itu dikarenakan ukuran jalan yang berbeda-beda. Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta, ingin membangun Jakarta sebagai kota ramah pagi pejalan kaki.
Sebelumnya Dinas Bina Marga DKI Jakarta mempercepat dan memperbanyak fasilitas jalan dan trotoar di 2019. Hal itu untuk mendukung program kawasan pejalan kaki atau pedestrian.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengatakan, penambahan infrastruktur tersebut untuk membantu menekan polusi udara di Jakarta. Fasilitas jalan yang baik, diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk mempergunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.