Virus Rabies Kepung Sikka, Dua Anjing Terindikasi Positif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Penyakit Rabies kian mengganas dan mulai banyak menyebar di seantero kabupaten Sikka. Sebelumnya 5 warga kabupaten Sikka digigit anjing rabies selama bulan Mei hingga Juni 2019 dan membuat warga harus berhati-hati.
“Dari empat sampel otak anjing yang diuji di laboratorium Balai Besar veteriner Denpasar, Kamis (4/7/2019) kemarin, dua sampel dinyatakan positif rabies,” sebut dr. Asep Purnama, sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata (KRFL), Jumat (5/7/2019).

Dikatakan Asep, sampel pertama dari desa Ri’it kecamatan Nita, anjing berumur setahun menggigit seorang warga saat sedang berjalan.
Kejadiannya 2 Juli 2017 lalu dan anjing tersebut dibunuh, otak anjingnya bisa dikirim untuk diuji dan hasilnya positif rabies.
“Sampel kedua diambil dari anjing yang menggigit 2 warga di desa Waiara kecamatan Kewapante tanggal 20 dan 24 Juni 2019. Anjing berumur 4 tahun tersebut berubah tingkah laku dan menggigit warga. Hasil pemeriksaan sampelnya pun positif,” jelasnya.
Sementara di desa Habi, kecamatan Kangae, anjing berumur 6 bulan sempat kontak dengan anjing positif rabies. Sementara di desa Nangatobong kecamatan Waigete, anjing berumur sebulan menggigit seorang warga saat diajak bermain.
“Hasil tes tanggal 4 Juli 2019 di laboratorium Veteriner Denpasar mengungkapkan, dua anjing tersebut tidak terjangkit virus rabies. Namun demikian hal ini perlu diwaspadai mengingat ada banyak anjing yang telah tertular virus rabies,” pesannya.