Tekan Kasus Balita Kerdil Lewat Sosialisasi Sadar Gizi

PAMEKASAN — Dinas Kesehatan Pamekasan, Jawa Timur berupaya menekan angka balita yang mengalami kekerdilan, dengan menggencarkan sosialisasi sadar gizi kepada masyarakat dan ibu hamil di wilayah itu.

Menurut Kasi Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Pamekasan, Rizki Syamlan, mengatakan langkah itu dilakukan karena di Pamekasan ditemukan banyak balita yang mengalami kekerdilan.

“Berdasarkan hasi pendataan petugas di lapangan, jumlah balita di Pamekasan yang mengalami kekerdilan mencapai 1.341 balita,” katanya di Pamekasan, Senin (1/7/2019).

Data balita kerdil ini, ditemukan di 10 desa yang tersebar di 3 Kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan. Masing-masing di Kecamatan Palengaan, Pademawu dan Kecamatan Proppo.

“Dari tiga kecamatan ini, yang terbanyak di Kecamatan Palengaan, yakni tersebar di lima desa,” kata Syamlan.

Terbanyak kedua ialah di Kecamatan Proppo, yakni di tiga desa, dan terbanyak ketiga di Kecamatan Pademawu, yakni di dua desa.

Syamlam lebih lanjut menjelaskan, di lima desa yang balitanya ditemukan mengalami kekerdilan masing-masing di Desa Angsanah, Banyupele, Rek-kerek, Panaan, dan Desa Potoan Daya.

Di Kecamatan Proppo masing-masing ditemukan di Desa Candi Burung, Desa Campor, dan di Desa Pangbadok, sedangkan di Kecamatan Pademawu ditemukan di Desa Jarin dan Desa Durbuk.

Kasi Promkes-Pemas Dinkes Pamekasan Rizki Syamlan lebih lanjut menjelaskan, ada banyak faktor yang menyebabkan balita mengalami kekerdilan. Antara lain kurangnya nutrisi dalam tubuh seperti lemak, karbohidrat, dan protein.

“Selain itu, karena minimnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya menjaga janin sejak dalam kandungan,” Syamlan.

Lihat juga...