Sistem Zonasi Harus Munculkan Paradigma Baru

Editor: Koko Triarko

BEKASI – Penerapan sistem zonasi harus memberi dampak positif bagi dunia pendidikan, terutama terkait kesiapan guru pada setiap sekolah negeri, dengan munculnya paradigma baru, yakni guru favorit, tidak lagi sekolah favorit, untuk siap mengedukasi berbagai macam anak didik tanpa ada diskriminasi.

“Saya sangat mendukung penerapan sistem zonasi. Karena akan ada penyebaran peserta didik berdasarkan lingkungan. Hedonis itu tidak ada lagi orang kaya semua dalam satu sekolah,” ungkap Ridwan Marhid, Pengamat Pendidikan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019).

Diharapkan, melalui sistem zonasi, ke depan bisa memunculkan paradigma baru, yakni favorit bukan lagi sekolahnya. Karena ucapnya sekolah negeri, diketahui berbasis dana BOS.

“Harusnya, yang disebut favorit itu gurunya. Karena Negara sudah melakukan sistem sertifikasi kepada guru dan memberikan intensif khusus bagi guru bersertifikasi,” tandas mantan pengawasan Pendidikan Kota Bekasi tersebut.

Ridwan Marhid, Pemerhati Pendidikan di Kota Bekasi –Foto: M Amin

Dikatakan, sistem pendidikan juga harus mengedepankan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Hal tersebut untuk tidak memaksakan anak memahami semua mata pelajaran di sekolah, seperti yang terjadi selama ini.

Ridwan dalam kesempatan itu mengkritisi guru yang hanya datang ke sekolah, memberi tugas ke anak didik sambil bermain handphone atau sekadarnya saja. Hal tersebut harusnya menjadi perhatian pemerintah.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena banyak guru negeri yang memiliki sampingan mengajar pelajaran tambahan di luar sekolah (Les), sehingga banyak memaksakan anak didik untuk ikut les.

Lihat juga...