Pemkab Malang Siap Kembangkan KEK Singosari

Editor: Koko Triarko

Kepala BAPPEDA Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, saat menghadiri acara Gues Lecture Series di gedung Pasacasarjana UB –Foto: Agus Nurchaliq

MALANG – Hingga saat ini, Peraturan Pemerintah (PP) terkait penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari, belum juga digulirkan. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus mempersiapkan diri, dengan menggandeng Universitas Brawijaya, untuk nantinya turut mengembangkan KEK Singosari.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, mengatakan, sebenarnya dari sisi apa yang direncanakan dan apa yang akan dikembangkan di dalam KEK, Pemkab Malang sudah siap. Sekarang tinggal menunggu turunnya PP sebagai regulasi penetapan KEK Singosari.

“Bahkan, Pemkab Malang menggandeng Universitas Brawijaya (UB) untuk turut mengembangkan KEK dari sisi keilmuan,” ujarnya, saat menghadiri acara Gues Lecture Series di gedung pascasarjana UB, Rabu (3/7/2019).

Disampaikan Tomie, Pemkab Malang akan mengembangkan KEK yang di dalamnya difokuskan pada tiga zona, yakni pariwisata, teknologi informasi, dan industri kreatif. Karenanya, untuk mengimplementasikan apa yang ada di dalam KEK tersebut, dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk peran perguruan tinggi, dalam hal ini UB.

“Kebetulan lokasi KEK ini berdekatan dengan lahan UB Forest, sehingga tidak ada salahnya jika kita bekerja sama. Kami ingin mengemas KEK ini bersama UB dari sisi keilmuan, sekaligus bagaimana keterlibatan UB dalam pengabdian masyarakatnya bersama masyarakat untuk mengembangkan KEK,” ujarnya.

Kemudian dalam pengembangannya nanti, akan banyak alumni UB yang akan dilibatkan, supaya pengembangan dari sisi pariwisata yang dikolaborasikan dengan IT dan industri kreatif bisa menjadi satu kesatuan, sehingga tidak hanya berkembang di skala nasional, tetapi juga internasional.

Lihat juga...