HNSI Sambas : Nelayan Jarang Gunakan Kapal Bantuan KKP

PONTIANAK — Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Juniardi mengatakan bahwa sejumlah kapal yang merupakan bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan beberapa tahun lalu jarang digunakan nelayan untuk menangkap ikan.

“Saat ini tidak lagi maksimal digunakan oleh nelayan atau kelompok nelayan yang menerima bantuan kapal tersebut. Kapal yang dibantu ke nelayan kurang maksimal,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kamis (24/7/2019).

Ia menjelaskan alasan jarangnya digunakan kapal bantuan oleh nelayan atau kelompok nelayan adalah selain bermesin besar, kapal tersebut juga tidak sesuai dengan alat tangkap yang juga diberikan.

“Mesin kapal mempunyai kekuatan yang besar, sehingga konsumsi bahan bakar juga besar. Ditambah dengan badan kapal dari bahan fiber, sementara alat tangkap yang diberikan hanya beberapa jengkal. Sehingga wajar nelayan yang menggunakan kapal tersebut tidak mendapatkan hasil saat melaut,” papar dia.

Ia mengatakan kapal bantuan tersebut merupakan bantuan pemerintah beberapa tahun yang lalu.

“Kapal bantuan tersebut saya lupa tahun berapa, namun sekarang jarang digunakan, ” katanya.

Ia menambahkan kapal bantuan tersebut di atas 30 GT, sehingga untuk izin harus diurus di pusat.

“Masalah izin kapal juga, harus dari pusat. Ini juga memberatkan bagi nelayan, ” katanya.

Lain halnya dengan adanya bantuan kapal di bawah 10 GT yang diberikan oleh KKP, kepada nelayan di Kabupaten Sambas tahun 2018 lalu. Juniardi mengaku tidak mengetahui secara pasti.

“Tahun lalu kalau tidak salah kita ada mendengar informasi tersebut, namun kita tidak mengetahui, ” katanya.

Lihat juga...