Anggota DPD Dapil DKI Kompak Tolak Pemindahan Ibu Kota
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Empat orang calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih dari DKI Jakarta untuk periode 2019-2024, kompak sepakat menolak rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta.
Keempat anggota DPD terpilih tersebut adalah, Jimly Asshiddiqie, Fahira Idris, Sylviana Murni, dan Sabam Sirait. “Tadi kami berempat sepakat, bahwa kami anggota DPD Provinsi DKI Jakarta, tidak setuju bila Ibu Kota dipindahkan ke Kalimantan, (atau) daerah lain,” ucap Fahira Idris, usai melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan ketiga koleganya.
Menurut Fahira, pemindahan Ibu Kota memerlukan biaya banyak. Dan lebih baik uang tersebut digunakan untuk kesejahteraan masyarakat. “Biayanya pasti triliunan. Sedangkan kita lebih banyak membutuhkan biaya itu untuk masyarakat. Banyak yang harus dibangun, soal kesejahteraan, BPJS seperti apa. Menurut saya, pemerintah menjawab dulu permasalahan krusial yang menyangkut masyarakat itu sendiri,” ucap Fahira.
Hal senada disampaikan Sabam Sirait. Dia juga tidak setuju dengan rencana Presiden Joko Widodo untuk memindagkan ibu kota, karena akan mengeluarkan biaya besar. “Pertama kali mendirikan ibu kota negara akan triliunan keluar uang. Kita lebih memerlukan untuk yang lain daripada itu,” ucap Sabam.
Setelah dilantik pada 1 Oktober 2019, anggota DPD dari Dapil DKI Jakarta akan mencari tahu anggota DPD dari dapil lain yang memiliki pandangan sama menolak pemindahan ibu kota. Mereka kemudian akan menyuarakan penolakan itu kepada eksekutif.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebut, Pemprov DKI Jakarta akan menjalin silaturahmi dengan keempat anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta. “Insyaallah, nanti empat anggota DPD dengan Pemprov DKI akan terus bersilahturahmi dan berkomunikasi. Mereka nanti akan memperjuangkan yang menjadi aspirasi dari Provinsi DKI Jakarta,” kata Anies.