Sejahterakan Perajin, Kelompok Tenun Balai Panjang Bangun Koperasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain telah memiliki pangsa pasar di Padang Panjang Bukittinggi, kini hasil tenun perajin Balai Panjang sudah ada yang memesan langsung, dan itu datang dari daerah luar  Sumatera Barat.

“Sekarang saja pemesanan dari instansi pemerintah di Payakumbuh agak kewalahan perajin kita. Belum lagi untuk pemesan luar dari Sumatera Barat. Kendati demikian, kita tidak menganggap hal ini kesulitan, tapi malah motivasi untuk lebih baik lagi dalam menghasilkan tenun yang terbaik.

“Dengan adanya pemesanan langsung itu, maka untuk sehelai tenun yang dihasilkan perajin menerima upah rata-rata per hari Rp100.000 – Rp300.000, tergantung kesulitan motif yang dihasilkannya. Padahal sebelum adanya kelompok ini, perajin hanya memperoleh upah Rp15.000 dan tertinggi Rp25.000 per hari,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh, Faisal mengatakan, perajin tenun yang ada di Sentral Tenun di bawah Kelompok Tenun Balai Panjang , selama ini telah dibina dan dilatih oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat. Sehingga berkembangnya Sentral Tenun itu, berkat dilatih dan dibina.

“Kita di Pemko Payakumbuh tinggal melakukan pengawasan, karena itu kewenangan di daerah. Maka kita sangat berterima kasih, karena selalu mendapatkan perhatian dalam pengembangan koperasi dan UKM,” ungkapnya.

Faizal menjelaskan kini jumlah koperasi di Kota Payakumbuh terus berkurang. Kini yang aktif hanya sekitar 80 unit, ada 65 unit koperasi yang sedang proses pembubaran. Penyebabnya terjadi, karena memang koperasi itu ada yang tidak serius dijalani.

“Melihat pada angka UKM di Payakumbuh ini justru lebih menggembirakan dengan angka 1.732 unit usaha. Jumlah itu terdiri dari UKM bergerak di bidang kuliner rendang, budidaya jamur, tenun songket dan sejumlah UKM lainnya,” ujarnya.

Lihat juga...