Kenaikan Harga Cabai di Pekanbaru Dikeluhkan Pengusaha

PEKANBARU — Sejumlah pengusaha rumah makan di Kota Pekanbaru, Riau, menggerutu karena biaya bahan baku melonjak seiring dengan kenaikan harga cabai khususnya cabai keriting yang menembus angka Rp80.000 per kilogram.

“Modal bumbu untuk cabai naik dua kali lipat, karena harga cabai keriting kini mencapai Rp80.000 per kilogram, dari normal hanya Rp25.000-Rp30.000 per kilogram,” kata Romy pengusaha RM Salero di Pekanbaru, Riau, Rabu (26/6/2019).

Romy menjelaskan harga cabai memang masih bertahan tinggi di Pekanbaru meski perayaan Idul Fitri sudah usai. Hal ini jelas menambah biaya modal untuk dagangannya. Pasalnya hampir semua menu lauk-pauk yang ia jual menggunakan aneka cabai.

Sementara ia tidak bisa serta merta menaikkan harga makanan yang dijualnya karena persaingan antar-rumah makan di kota tersebut cukup ketat.

“Terpaksa harus pintar-pintar menyikapi biar langganan tak lari dan kecewa,” ujar Romy.

Hal yang sama juga diakui oleh Tuminem (55) pedagang nasi di Jalan Sumatera, Pekanbaru. Ia mengaku kaget harga cabai masih mahal, bahkan hari ini cabai keriting naik lagi menjadi Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram.

“Dua hari lalu harga cabai keriting masih Rp70.000 per kilogram,” kata Tuminem. Ia merinci cabai rawit juga masih mahal mencapai Rp70.000 per kilogram, sedangkan cabai hijau Rp35.000 per kilogram.

“Kalau cabai mahal kek gini kita gak bisa berbuat banyak, tetap harus pakai. Hanya untung dagangan jadi tipis,” keluh Tuminem. Ia mengaku tidak berani harga sepiring nasi dan sepotong lauk yang dipatoknya Rp10.000.

“Ya dijalani aja dulu, semoga harga cabai keriting segera turun,” harapnya.

Lihat juga...