Kemarau Melanda, Mata Air di Kecamatan Kalianda Jadi Harapan Warga

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Suminah menyebut pada musim kemarau sejumlah warga memilih mengambil air sejak subuh. Sebagian warga bahkan terpaksa mengantri saat proses pengambilan air dilakukan pada sore hari.

Meski mengantri sebagian warga tetap mempergunakan kesempatan untuk mengambil air secara gratis tersebut. Selama kemarau ia bahkan memilih memanfaatkan air gratis untuk memasak dan minum.

Meski memiliki sumur, Suminah menyebut hanya mempergunakan air  untuk mandi dan mencuci. Debit air yang menyusut di sejumlah wilayah membuat warga seperti Suminah harus membeli pada pedagang air keliling.

Bagi yang membeli air bersih dengan tandon warga harus mengeluarkan uang Rp75.000 untuk kapasitas 1200 liter. Warga yang memiliki modal di wilayah tersebut bahkan memilih membuat sumur bor untuk kebutuhan air bersih.

Ia menyebut kemarau diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan.

Lihat juga...