Kemarau Melanda, Mata Air di Kecamatan Kalianda Jadi Harapan Warga
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Keberadaan mata air tersebut diakui Haris kerap disebut dengan nama beragam. Sejumlah warga menyebutnya mata air Bor, mata air Negeri Pandan dengan lokasi tepat berada di depan gardu induk PLN Kalianda.
Sebagai sumber mata air yang berada di lokasi strategis, awalnya air hanya dipakai untuk pengairan lahan pertanian. Mata air yang mengalir sepanjang waktu membuat pemilik mengebor dan memasang pipa pvc untuk mengalirkan air.

Sebagai sumber air bersih, warga tidak harus membeli setiap jerigen dan galon air yang diambil. Meski demikian penggunaan air hanya untuk dipergunakan bagi kebutuhan rumah tangga bukan untuk diperjualbelikan.
Sejumlah mata air di wilayah tersebut diakuinya sebagian dimanfaatkan oleh pemilik untuk dijual dengan tangki. Meski demikian Haris bersyukur pemilik lahan dan fasilitas mata air bersih memberikan air secara cuma-cuma bagi warga.
“Kalau dikalkulasikan dalam sepekan saya bisa mengeluarkan uang puluhan ribu untuk air minum, tapi mata air ini membuat saya bisa berhemat,” cetusnya.
Warga lain bernama Suminah, asal Desa Kekiling, Kecamatan Penengahan mengaku mengambil air bersih hanya untuk minum. Memanfaatkan jerigen ia bersama sang anak mengambil air bersih untuk kebutuhan selama tiga hari.
Air yang sudah pernah dites di laboratorium tersebut bahkan sudah dikonsumsi selama belasan tahun dan sangat aman.
“Dibandingkan air sumur atau air sungai, air dari sumber mata air negeri pandan ini lebih jernih dan segar untuk diminum sehingga warga memilih mengambil dengan galon dan wadah air lainnya,” beber Suminah.