Iwel-iwel, Makanan Khas Jatim Pelengkap Selametan Bayi
Editor: Koko Triarko
DENPASAR – Kue Iwel-iwel khas Jawa Timur, saat ini sulit ditemukan di sejumlah pasar. Namun di Denpasar, makanan yang biasa menjadi pelengkap syarat selamatan bayi yang baru lahir atau dikenal dalam tradisi Jawa dengan sebutan Selamatan Ngampirne Weton, masih dapat ditemukan.
Konon, kata iwel-iwel berasal dari kata-kata doa kepada orang tua ‘rabbighfirli waliwalidayya’, dengan maksud agar anak yang dilahirkan menjadi anak yang saleh dan berbakti bagi kedua orang tuanya. Namun ada juga yang menyebutkan, bahwa kata iwel-iwel berasal dari kata ‘kemiwel’, yang berarti menggemaskan.
Kue tradisional yang berasal dari Jawa Timur ini memiliki cita rasa manis dan gurih.
Saat ini, kue iwel-wel sukar ditemukan di pasar maupun toko kue. Namun, di Denpasar ada salah seorang pedagang kue tradisional yang masih menjualnya.
Sebut saja Bu Joko, yang mengakui kue iwel-wel sudah sangat langka. Karenanya ia berinisiatif untuk membuatnya untuk dijual kepada masyarakat.

“Kue ini masih menjadi idola bagi pecinta kue tradisional. Kue ini sebenarnya dibuat untuk selamatan anak yang baru lahir,” kata Bu Joko, saat ditemui, Sabtu (22/6/2019).
Bu Joko menambahkan, untuk membuat kue iwel-wel ini cukup mudah, dengan bahan-bahan yang sederhana. Menurutnya, untuk membuat kue iwel-iwel dibutuhkan setidaknya 250 gram tepung ketan, 1/2 butir kelapa parut, garam secukupnya, air secukupnya, gula merah secukupnya untuk isian.
Sementara untuk membuatnya, terlebih dahulu mencampurkan tepung ketan dan kelapa parut. Kemudian ditambahkan air sedikit demi sedikit, sambil diuleni sampai kalis. Lalu, pada satu lembar daun pisang yang sudah dipotong, masukkan dua sendok makan adonan tadi, lalu isi dengan gula merah di tengahnya. Kemudian lipat dan sematkan daun pisang dengan lidi.