Inggris Kecam Pembangunan Permukiman Israel di Jerusalem Timur
LONDON – Inggris telah mengecam rencana Israel untuk membangun ratusan unit permukiman baru, yang disebut tidak sah, di Jerusalem Timur.
“Pemerintah Inggris sangat prihatin oleh rencana yang diumumkan pada 30 Mei, untuk melanjutkan tender buat ratusan unit permukiman di Jerusalem Timur, yang diduduki,” kata Menteri Inggris Urusan Timur Tengah, Andrew Murrison.
Menurutnya, Inggris bersikap jelas. Permukiman yang dibangun di wilayah Palestina yang diduduki, bertentangan dengan hukum internasional. Pembangunan tersebut menjadi penghalang bagi penyelesaian dua-negara. “Sangat disesalkan, ini membawa kita makin jauh dari kesepakatan perdamaian melalui perundingan,” tambah Murrison.
Murrison menyatakan, Dia mengunjungi Jerusalem pada 28-30 Mei. Dia kembali menyampaikan dukungan Inggris, untuk proses penyelesaian permasalahan antara dua-negara. Dengan Jerusalem, sebagai ibu kota bersama bagi kedua negara tersebut.
Pada Kamis, 30 Mei, Departemen Pertahanan Israel mengumumkan rencana untuk menggolkan tender pembuatan 556 unit rumah di Jerusalem Timur. Selama dua dasawarsa belakangan, permukiman khusus buat orang Yahudi, telah dikembangkan dengan cepat oleh Israel di seluruh Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem Timur. Hal itu telah sangat merentangkan kemungkinan berdirinya Negara Palestina, yang berdampingan. Pemerintah Israel menyediakan sistem jalan, listri, air dan pembuangan buat lebih dari 500.000 pemukim.
Semua itu, tak bisa diakses oleh banyak orang Palestina yang berada di dekatnya. Meskipun masyarakat internasional telah bersuara lantang mengutuk permukiman Yahudi, masyarakat internasional tidak melakukan tindakan untuk menekan Israel, agar menghentikan kegiatan tidak sahnya. (Ant)