Yuan Jatuh ke Posisi Terendah karena Perang Perdagangan AS-China
NEW YORK — Kurs yuan China jatuh ke tingkat terendah terhadap dolar AS sejak Desember pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China meningkat, dengan masing-masing negara menaikkan tarif barang satu sama lainnya.
China berencana untuk mengenakan tarif lebih tinggi pada barang-barang Amerika Serikat senilai 60 miliar dolar AS, kata kementerian keuangan pada Senin (13/5/2019), setelah Amerika Serikat mengumumkan kenaikan tarif terhadap 200 miliar dolar AS produk-produk China pada Jumat (10/5/2019).
Presiden AS Donald Trump mengatakan Beijing melanggar kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya yang dibuat selama negosiasi berbulan-bulan, sementara China mengatakan pada Minggu (12/5/2019) bahwa pihaknya tidak akan menelan “buah pahit” yang merusak kepentingannya.
Yuan melemah menjadi 6,92 terhadap dolar AS, tingkat terendah sejak 24 Desember. China diperkirakan akan melakukan intervensi untuk menghentikan penurunan tujuh persen terhadap dolar AS.
Ketegangan yang meningkat antara kedua negara juga meningkatkan kekhawatiran bahwa China akan menjual kepemilikan surat utang pemerintah AS yang besar sebagai hukuman atau sebagai taktik negosiasi melawan Amerika Serikat.
Itu menekan greenback terhadap mata uang safe haven yen Jepang dan franc Swiss. Dolar AS juga sempat melemah terhadap euro, sebelum mengurangi kembali kerugiannya.
“Mereka memiliki bagian yang cukup besar dari surat utang AS dan itu membuat pasar sedikit ketakutan dan telah membuat perdagangan dolar AS defensif terhadap beberapa mata uang utama lainnya,” kata Bipan Rai, kepala strategi valas Amerika Utara di CIBC Capital Markets di Toronto