Titiek Soeharto Dengarkan Kisah Raihan, Korban Tewas Penembakan

Editor: Koko Triarko

“Saat itu saya melihat ayah Raihan begitu sedih, karena tak diizinkan. Lalu, datanglah seorang TNI. Dia langsung merangkul ayah Raihan dan mengajaknya masuk ke ruang jenazah. Raihan sudah meninggal dunia,” ujar Iwan, terlihat matanya berlinang.

Iwan mengaku sangat terpukul, karena tidak bisa berada di samping Raihan saat meregang sakit hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

“Raihan dimakamkan di kampung. Ayah dan ibunya masih di sana. Mereka masih syok, makanya saya mewakilinya untuk hadir di sini bertemu Ibu Titiek Soeharto dan ibu-ibu,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan dari teman-teman alm. Raihan, yaitu Muhammad Revan, saat itu, Raihan dan dirinya serta dua teman lainnya sedang membersihkan masjid yang ada dekat rumah mereka.

Usai menyapu dan membuang sampah, mereka mendengar keramaian di jalanan. Lalu, mereka beranjak menuju keramaian.

“Kami berempat penasaran, akhirnya ke depan melihat keramaian itu. Saat berdiri di tepi jalan, di kuping saya terasa ada melintas deru suara peluru, kaya angin gitu, tapi kencang banget,” ujar Revan.

Namun dirinya mengaku kaget, saat melihat Raihan yang sedang berdiri di dekatnya langsung terjatuh. “Kok Raihan jatuh kenapa, saya kaget juga,” ujarnya.

Fadli, teman Raihan juga mengatakan, sangat kaget melihat Raihan jatuh tiba-tiba. “Saya kaget, lah Raihan kenapa ini? Saya langsung dekati, tapi tak berdaya. Kita langsung gotong Raihan dibawa ke dalam masjid,” ujarnya.

Fadli maupun Revan mengaku tidak memeriksa tubuh Raihan, apa penyebabnya bisa jatuh tiba-tiba. Tapi tangan mereka yang menggotongnya berlumur darah.

“Raihan dibawa ke rumah sakit pakai mobil pribadi warga di sini. Raihan nggak kuat dan meninggal dunia. Kami sangat kehilangan,” tandasnya.

Lihat juga...