Taufiq Ismail: Indonesia Gawat Darurat

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Banyak masalah pelik berupa aduan kecurangan yang terjadi selama proses Pemilihan Umum berlangsung,  hingga gugurnya para petugas KPPS yang mencapai lebih dari 500 orang pada awal Mei 2019, menjadikan Indonesia seperti gawat darurat.

Taufiq Ismail, budayawan, menyikapi polemik kecurangan yang terjadi pascapemilu. Menurutnya, rakyat Indonesia saat ini mengalami hal yang sama dengan negeri lain dengan pengalaman masa yang pahit.

Taufiq mengatakan, pemilu yang seharusnya pesta demokrasi rakyat berdaulat merdeka di suatu negara malah menimbulkan ratusan korban jiwa meninggal dan sakit.

Taufiq menceritakan, beruntung Indonesia dengan cepat membubarkan salah satu partai yang memiliki ideologi begitu berbahaya pada 1966. Ketua Partai Komunis Rusia pun kemudian menjadi perdana menteri Rusia pada 1991.

Boris Yeltsin pun membuat pengumuman membubarkan Partai Komunis Rusia dikarenakan ideologi yang dimiliki partai tersebut sangat bobrok.

“Setelah Boris Yeltsin membubarkan partai tersebut di Rusia, sebanyak 24 negara komunis ikut membubarkan diri,” ucapnya, di sela-sela acara Gerakan Bela Negara di Gedung Djoang 45, Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Dikatakan Taufiq, hanya 4 negara yang masih bertahan yakni RRC, Vietnam Utara, Korea Utara, dan Kuba. Keempat negara inilah yang menyebabkan ideologi tersebut bertahan terus, tujuannya yakni menghalalkan segala cara, cara komunis untuk mencapai tujuan.

Disebutkan Taufiq, 19 langkah segala cara yang ada di kubu komunis, dipraktikkan oleh seluruh partai komunis sedunia termasuk di Indonesia, di antaranya berdusta, memutarbalikkan fakta, memalsukan dokumen, memfitnah, memeras, menipu, menghasut, menyuap, mengintimidasi, bersikap keras, membenci, mencaci maki, menyiksa, memperkosa, merusak, menyabotase, membumi hangus, membunuh, dan yang terakhir membantai.

Lihat juga...