Pencegahan Dini Kanker Kulit dengan Sakuri

Editor: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Kanker kulit merupakan kanker yang dapat ditemukan di Indonesia, walaupun kasusnya tidak sebanyak kasus kanker jenis lain. Untuk mencegah kanker kulit ini, dapat dilakukan pencegahan Sakuri atau Periksa Kulit Sendiri setiap sebulan sekali.

DR. Dr. Aida SD Hoemardani, SpKK(K) menyebut, fungsi Sakuri adalah untuk memeriksa kondisi kulit seluruh tubuh yang dilakukan secara mandiri, untuk mengecek apa ada atau tidak kondisi yang mencurigakan.

DR. Dr. Aida SD Hoemardani, SpKK(K) (tengah) – Foto: Ranny Supusepa

“Sakuri ini sebaiknya dilakukan dalam keadaan telanjang di ruangan tertutup. Sediakan juga kaca kecil, hair dryer dan cermin berukuran setinggi badan. Pastikan cahaya dalam ruangan juga baik, sehingga membantu untuk mengecek kemungkinan lesi atau memantau warna,” kata Dr. Aida di depan para peserta Diskusi Awareness Kanker Kulit di Yayasan Kanker Indonesia Jakarta, Sabtu (4/5/2019).

Dr . Aida menyebut, kondisi yang harus dicek di badan adalah kelainan kulit dengan gejala ABCDE.

“Patokannya adalah ABCDE, yaitu A untuk bercak atau benjolan yang bentuknya tidak asimetris, B untuk border atau tepi yang tidak teratur, C untuk color atau warna dari bercak atau benjolan yang bermacam-macam, D untuk diameter lebih dari 6 mm dan difference, yaitu berbeda dari kelainan kulit lainnya dan E untuk elevation yaitu meninggi dan evolving yaitu berkembang,” urai Dr. Aida.

Dr. Aida menjelaskan pemeriksaan Sakuri ini tidak susah, hanya memang membutuhkan ketelitian.

“Pertama, periksa bagian depan dan belakang tubuh menggunakan cermin yang besar. Kemudian samping kanan dan kiri tubuh dengan mengangkat tangan,” papar Dr. Aida seraya mengarahkan salah satu peserta untuk memperagakan cara Sakuri.

Lihat juga...