Kumis Kucing Masih Jadi Andalan Warga di Lamsel
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
LAMPUNG — Berbagai jenis tanaman herbal untuk mengatasi sejumlah gangguan kesehatan masih dipertahankan warga Lampung Selatan (Lamsel). Di antaranya jahe, kunyit, kencur, laos, brotowali dan kumis kucing.
Hartono (50) salah satu warga Penengahan menyebutkan, menanam beberapa tanaman obat di pekarangan rumah. Selain memiliki fungsi estetika mempercantik halaman beberapa tanaman kerap dipakai untuk obat tradisional.
Salah satu jenis tanaman yang dipertahankan Hartono adalah tanaman kumis kucing. Tanaman dengan nama ilmiah Orthosiphon aristatus tersebut mudah dikenali karena bentuknya yang unik. Memiliki daun hijau dan tangkai warna bunga cenderung ungu dikombinasikan bunga putih dengan benangsari menyerupai kumis kucing membuat tanaman ini kerap disebut kumis kucing.
“Sudah jarang warga yang menanam namun karena manfaat untuk obat herbal sekaligus mempercantik halaman membuat saya mempertahankan tanaman kumis kucing serta berbagai jenis tanaman obat,” beber Hartono saat ditemui Cendana News, Jumat (10/5/2019).
Proses penggunaan daun kumis kucing untuk obat herbal terbilang mudah. Beberapa lembar daun yang sudah dibersihkan berjumlah tujuh helai dicampur dengan daun meniran. Daun meniran kerap diperoleh dari area persawahan dan kebun sebagai rumput liar yang berkhasiat obat. Dua campuran bahan tersebut selanjutnya direbus dengan dua gelas air.
“Proses penggunaan dilakukan dengan meminum ramuan tersebut tiga kali sehari setengah gelas. Rasanya memang agak tidak enak di lidah namun ketika sudah meminumnya akan terasa enak di badan, lebih enteng,” beber Hartono.

Selain untuk mengurangi gejala rematik, daun kumis kucing kerap dipergunakan untuk memperlancar air kemih. Bahkan bagi penderita kencing batu dan ginjal ramuan ini bisa menjadi alternatif. Penggunaan daun kumis kucing disebutnya sama seperti penggunaan untuk obat rematik dengan memanfaatkan bagian daun.
Pemakaian untuk obat gangguan air seni dengan memakai 25 lembar daun kumis kucing. Rebusan bisa diminum setiap pagi dan sore dengan takaran setengah gelas. Proses penggunaan ramuan dengan takaran yang benar dan teratur dilakukan hingga gejala kencing batu serta gangguan kantung kemih membaik.