Hariman Siregar: Saya Percaya Prabowo Menang
Editor: Makmun Hidayat
JAKARTA — Aktivis Malari, Hariman Siregar sangat meyakini pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
“Saya percaya Prabowo menang. Ini perasaan saya tidak bisa dipungkiri,” kata Hariman, dalam sambutannya pada acara Kemanusiaan untuk Korban Meninggal Anggota KPPS di Rumah Perjuangan Rakyat, Jakarta, Jumat (3/5/2019) malam.
Hariman menjelaskan, bahwa sejarah Indonesia itu pendek. Yakni tahun 1945-1965 itu kepemimpinan Presiden Soekarno. Kemudian tahun 1966 sampai 1998 adalah masa pemerintahan Presiden Soeharto.
“1998 sampai sekarang inilah reformasi yang saya kira nggak ngajarin kita apa-apa. Ini adalah ujung apa yang kita lakukan selama 20 tahun ini,” ujar aktivis senior ini.
Dalam 20 tahun proses reformasi, dia menilai secara bertahap demokrasi berjalan. Tetapi keadaan negara menjadi stagnan atau macet.
“20 tahun reformasi, saya melihat keadaan menjadi stagnan. Hari ini kita stagnan atau macet. Pak Jokowi 2014 terpilih, empat tahun setengah jadi presiden, hasilnya kita lihat sekarang. Dengan segala program-program beliau, dukungan baru dari Golkar dan PPP, memilih calon wakil presiden untuk mengakomodir politik identitas. Toh hasilnya ndak beda dengan 2014, ini kalau kita anggap sesuai klaim timnya Jokowi,” kata Hariman.
Sebaliknya, lanjut Hariman, juga Prabowo tidak bisa diapa-apakan, katakanlah hasilnya mendekati 46-47 persen, tidak berubah juga.
“Itu yang membuat saya merasa bahwa demokrasi yang kita laksanakan sekarang ini baru demokrasi prosedural yang tidak mengubah masyarakat. Masih pencitraan, dan hasilnya kalau kita lihat, di setiap daerah masih tetap, tidak berubah. Daerah yang penduduknya non-Jawa pilih yang ini, yang Jawa pilih yang ini. Yang Islam pilih yang ini. Sebenarnya ndak banyak berubah,” bebernya.