Dolar Naik karena Fed Dinginkan Spekulasi Penurunan Suku Bunga

Ilustrasi - Dolar Amerika Serikat (Ant)

NEW YORK —Kurs dolar naik terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell mengatakan sikap kebijakan bank sentral saat ini tepat, mengurangi harapan untuk penurunan suku bunga.

Greenback berbalik naik atau rebound dari kerugian awal terkait dengan laporan yang mengecewakan pada aktivitas manufaktur Amerika Serikat.

“Dolar berbalik lebih tinggi setelah Powell menunjukkan bahwa kekuatan yang membebani inflasi mungkin terbukti sementara. Pernyataan Ketua The Fed itu cenderung membuat nada keseluruhan The Fed hari ini lebih hawkish daripada dovish,”  kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington.

Pada Maret bank sentral AS itu mengisyaratkan tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun ini. Angka domestik dan luar negeri yang suram sekarang telah memicu spekulasi para pembuat kebijakan dapat mengurangi suku bunga utama AS untuk mencegah resesi.

“Kami pikir sikap kebijakan kami sudah tepat saat ini, kami tidak melihat alasan kuat untuk memindahkannya ke arah lain,” kata Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan dua hari The Fed.

Pada akhir perdagangan AS, indeks yang melacak dolar AS terhadap euro, yen, sterling, dan tiga mata uang lainnya naik 0,21 persen menjadi 97,679.

Suku bunga berjangka menyiratkan para pedagang sekarang melihat peluang 55 persen penurunan suku bunga Fed pada akhir tahun, turun dari 66 persen pada Selasa (30/4/2019) sore, menurut program FedWatch CME Group.

Sebelumnya, dolar AS merosot setelah Institute for Supply Management mengatakan barometernya tentang sektor pabrik AS memburuk pada April ke level terendah 2,5 tahun. Penurunan mengejutkan diimbangi oleh laporan dari ADP bahwa perusahaan-perusahaan AS menambah 275.000 pekerja pada bulan lalu, terbesar dalam sembilan bulan.

Lihat juga...